Generasi Yeremia

0
3159

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Apakah Saudara merasakan hadirat Tuhan ketika kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan?
Tuhan Yesus itu baik, Dia sungguh baik dan sangat baik kepada kita semua. Nah, mari kita akan
mendengarkan apa yang hendak Tuhan katakan kepada kita.
Tahun Ayin Tet (5779)
Dari tanggal 10 September 2018 – 29 September 2019 kalender Ibrani memasuki tahun 5779 yang disebutkan dengan Ayin Tet. ‘Ayin Tet’ adalah 79, ‘Ayin’ itu 70 dan ‘Tet’ itu 9. ‘Ayin’ itu berbicara tentang sebuah mata, dan saya percaya itu adalah mata Tuhan. Kalau Saudara membaca Mazmur 33:18 dan Mazmur 32:8, di situ dikatakan, “…mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.” Ada berapa banyak di antara Saudara yang takut akan Tuhan? Yang berharap kepada kasih setia-Nya? Tuhan akan mengajar, menasehati dan menuntun Saudara. Apakah Saudara mau diajar, dinasehati dan dituntun? Ini hanya bisa kita tangkap kalau mata kita tertuju kepada Dia. Kalau mata kita tidak tertuju kepada Dia, saya kuatir Saudara akan salah.

Saudara, kita selalu mengharapkan kalau Tuhan mengajar dan menasehati itu dengan suara
lembut. “Hai anak-Ku…”, mungkin begitu pertama kali memang lembut, tetapi begitu kita tidak menurut menjadi agak keras sedikit, “Hai anak-Ku!!…”. Tetapi kalau masih tidak menurut akan lebih keras lagi, “HAI ANAK-KU!!!…”, lama-kelamaan, “PLAKK….PLAAKK…!!”. Mungkin itu yang dilakukan Tuhan kepada kita dan yang melakukannya adalah manusia. Mungkin itu sahabat kita, guru kita, orang tua, Pendeta dan kalau kita tidak tahu maka kita akan sakit hati, “Apaan ini?….Kenapa kamu bisa berbuat begini kepada saya?” Tetapi kalau mata kita tertuju kepada Dia kita akan tahu, “Ini Tuhan…Ini Tuhan yang mengajar kita, ini Tuhan yang menasehati kita, ini Tuhan yang menuntun kita.” Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tahu ini pesan Tuhan buat kita semua. Ke depan ini yang Tuhan rindukan agar kita lakukan adalah mata kita tertuju kepada Dia.
Tuhan akan mengajar, menasehati dan menuntun kita melalui arti daripada ‘Tet’ atau angka 9 tadi.

[read more=”Read more” less=”Read less”]

Menurut tradisi Yahudi huruf ‘Tet’ itu berbentuk sebuah rahim ( ). Tet juga berarti angka 9, bayi
yang berada dalam rahim baru akan dilahirkan setelah terpelihara dengan baik selama 9 bulan.
Berdasarkan ini, ‘Tet’ bisa diartikan Sebuah Kelahiran.

Ke depan ini kita akan lihat ada beberapa proses atau beberapa macam kelahiran, yaitu:
1. KELAHIRAN PENTAKOSTA YANG BARU
(Pentakosta Yang Ketiga)
Saya ingat pesan Pentakosta yang ketiga itu dimulai tahun 2009. Pada waktu itu Tuhan berkata
kepada saya melalui Wahyu 3:11, “Aku datang segera!….Aku datang segera!” Saudara, kita sering mendengar kata-kata itu, tetapi pada waktu itu merupakan sesuatu yang lain yang saya terima. Saya gemetar, “Tuhan, ada apa? Apa yang akan Tuhan kerjakan dan apa yang harus saya kerjakan?” Tuhan tidak berbicara, setelah selama 6 bulan barulah Tuhan jawab, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku! Aku akan mencurahkan Roh-Ku! Ketika Aku mencurahkan Roh-Ku, maka akan terjadi seperti Yoel 2:28-32. Yang pertama, anak-anak, pemuda, orang tua akan dipakai Tuhan secara luar biasa.
Yang kedua, mujizat-mujizat akan terjadi luar biasa. Tetapi yang ketiga, goncangan-goncangan juga
terjadi luar biasa!”. Semuanya itu akan menyebabkan ayat 32-nya terjadi, “Akan banyak orang
yang berseru kepada Nama Tuhan dan mereka yang berseru kepada Nama Tuhan, mereka akan
diselamatkan!”
Saudara, selama beberapa tahun ini Tuhan terus berbicara tentang pencurahan Roh Kudus. Lalu
saya ingat pada tahun 2013, jadi 4 tahun setelah itu, di SICC akan ada acara Empowered 21 Asia, 2 hari sebelum itu tiba-tiba Tuhan berbicara kepada saya, “Yang Aku maksudkan selama ini dengan pencurahan Roh Kudus itu adalah Pentakosta yang Ketiga!” Saya kaget! Lalu saya mulai share kepada beberapa orang dan pada waktu Empowered 21, saya ucapkan ini. Memang ada sebagian yang bereaksi, “Apaan ini?” ada sebagian yang menerima dan bermacam-macam tanggapan orang. Tetapi saya tidak perduli, apa yang Tuhan ngomong, saya ngomong! “Pentakosta Ketiga! Masa penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua! Pentakosta Ketiga!” Saya terus bicara dimana-mana dan bermacam-macam reaksi orang-orang, tetapi saya tidak perduli. Saya ingat tahun 2015, ketika Empowered 21 Global di Yerusalem dimana para pemimpin sinode Pantekosta dunia kebanyakan hadir di tempat itu. Saya ngomong tentang hal itu, mereka diam dan menimbang. Mereka memang tidak menolak, tetapi mempertanyakan,  “Apa ini?….Apa ini?”.
Dan saya selama beberapa tahun terus bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, Pentakosta Ketiga itu
bagaimana, Tuhan? Contohnya di Indonesia itu bagaimana, Tuhan?” Lama Tuhan tidak menjawab, tetapi akhirnya tahun yang lalu (2017) Tuhan berbicara bukan kepada orang Indonesia tetapi kepada orang Australia yang bernama Ps. Russell Evans. Dia adalah teman saya juga dan gembala dari Planetshakers yang lagu-lagunya mungkin Saudara tahu. Gereja dari Ps. Russell Evans di Melbourne bertetangga dengan gereja kita dimana jaraknya tidak sampai 50 meter. Dia dipakai Tuhan kemana-mana sekarang dan dia adalah teman saya juga yang bersama-sama di Empowered 21. Pada waktu conference dari Planetshakers, dia menyampaikan pesan Tuhan; melalui apa yang dia lihat tentang Indonesia. Apa yang dia lihat? Ternyata dia melihat api Roh Kudus sedang turun di Indonesia, kemudian ada awan-awan seperti ditiup oleh angin keluar dari Indonesia ke bangsa-bangsa lain. Dan dia lihat jutaan anak-anak muda yang berkobar dalam api Roh Kudus dan mereka cinta mati-matian akan Tuhan Yesus dan yang melayani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Haleluya!

Berdasarkan itu Tuhan menyuruh saya tahun ini yaitu tanggal 17-20 Juli 2018 membuat
Empowered 21 Asia di SICC. Tuhan berkata, “Ajak bangsa-bangsa, terutama Asia. Suruh mereka datang! Aku akan mencurahkan api Roh Kudus, Pentakosta Ketiga!” Saudara, karena saya sebagai Co-Chair bagian Asia saya menyuruh mereka datang. Dan luar biasa responnya bukan main! 2 bulan sebelum Juli 2018, pendaftaran sudah ditutup karena orang yang mendaftar itu luar biasa diluar kapasitas. Dari China ada 900 orang yang datang, dari Vietnam ada 1.250 orang belum lagi dari bangsa-bangsa lain, ada sekitar 45 bangsa-bangsa yang berkumpul. Dan pada saat itu kita semua tahu, ini adalah Pentakosta yang baru sedang turun! Pentakosta Ketiga! Orang-orang yang sudah biasa mengikuti konferensi-konferensi tingkat dunia, semuanya kaget, “Yang seperti ini belum pernah kita rasakan!” Benar! sebab ini adalah Pentakosta baru, ini adalah Pentakosta Ketiga! Ini sekarang menyebar kemana-mana.
Kalau Saudara beberapa waktu yang lalu melihat Cindy Jacobs ketika dia bernubuat untuk saya, dia berkata, “Dulu, pada waktu Pentakosta Kedua adalah from the West to East, tetapi sekarang pada Pentakosta Ketiga terbalik, yaitu from the East to West and back to Jerusalem!” Saudara yang dikasihi Tuhan, itu luar biasa!
Nah, tanggal 25-27 September yang lalu, saya ada di Amerika Serikat untuk meeting dalam
Executive Council yang terdiri dari Penasehat 18 (Council of Eighteen) ditambah dengan BPH yang berjumlah 5 orang, jadi semuanya adalah 23 orang yang memegang keputusan tertinggi dari Church of God; dimana saya termasuk dalam Council of Eighteen (Penasehat 18). Church of God ini umurnya 130 tahun lebih dan itu ada di 185 negara dan teritori, jadi sudah kemana-mana. Gereja kita diberikan ‘favor’ oleh Tuhan untuk bisa ada di sana dan saya ini mewakili Saudara.
Saudara, pada waktu saya di sana, saya diminta bersaksi tentang Pentakosta Ketiga. Ketika saya
bersaksi hadirat Tuhan turun! Kemudian tanggal 28 September-nya saya ikut meeting yang lain
lagi, yaitu di Pentecostal Theological Seminary dimana pada tahun 2000 saya diberi gelar Doktor
dari sana. Chair kita tentang Restorasi Pondok Daud juga diberikan oleh mereka. Chair itu sampai sekarang hanya ada 5 orang dimana saya termasuk salah-satunya mewakili Saudara. Yang 3 sudah meninggal dan hanya tinggal 2 orang yang masih hidup. Ini tidak gampang, melainkan satu ‘favor’ yang Tuhan berikan. Dan Saudara, saya juga bisa diangkat sebagai Board of Trustees dari institusi ini. Pada waktu kami berkumpul, saya disuruh kembali bercerita tentang Pentakosta Ketiga. Waktu saya mulai bercerita, tiba-tiba Roh Kudus turun luar bisa. Dan saya baru pertama kali berbahasa roh dan diterjemahkan. Jadi ketika saya berbahasa roh di sana tiba-tiba ada yang menterjemahkan.

Saya awalnya berpikir apa saya yang diterjemahkan, tetapi tiba-tiba Tuhan memberi bahasa roh
lagi dan kembali diterjemahkan. Di situ saya mengerti bahwa benar ada terjemahannya.
Saudara, ada sesuatu yang luar biasa, pada waktu saya sebagai Council of Eighteen ditambah 5
orang menjadi 23 orang yang memegang keputusan tertinggi dari Church of God tadi, ketika saya bersaksi tiba-tiba ada salah satu teman saya dari Council of Eighteen yang bernama Bryan Cutshall, ketika saya berbicara tentang Pentakosta Ketiga tiba-tiba Tuhan memberikan kepadanya pengertian dan saya pikir ini luar biasa. Kadang-kadang saya tidak habis pikir caranya Tuhan memberikan pengertian dan peneguhan tentang Pentakosta Ketiga itu dengan bermacam-macam cara. Inilah yang dia dapatkan, pada waktu itu dia datang kepada saya dan dia berbicara tentang 2 hal:

  1. Bahtera Nuh
    Bahtera Nuh ini berbicara tentang pengangkatan dari gereja (rapture). Bahtera Nuh terdiri dari 3
    tingkat. Tingkat pertama berbicara tentang Allah Bapa, tingkat kedua berbicara tentang Allah
    Putera dan tingkat ketiga berbicara tentang Allah Roh Kudus. Bahtera Nuh ini mempunyai 1 pintu dan itu berbicara tentang Tuhan Yesus. Pada waktu itu dikatakan bahwa Nuh melepaskan 3 ekor merpati yang berbicara tentang 3 Pentakosta. Jadi pada waktu Nuh melepaskan merpati yang pertama, tidak lama kemudian setelah berputar-putar, merpati ini kembali, kemudian ditangkap oleh Nuh dan dibawa kembali. Seminggu kemudian dilepaskan lagi, Merpati itu berputar-putar tetapi masih kembali lagi dan kali ini membawa ranting pohon zaitun. Kalau Saudara lihat ini memang lambang perdamaian. Merpati pertama itu melambangkan Pentakosta yang terjadi di Yerusalem di kamar loteng. Merpati kedua berbicara tentang Pentakosta yang Kedua yang terjadi di Azusa Street – Los Angeles, Amerika Serikat. Ini masih kembali, dan kemudian setelah itu Nuh melepaskan merpati lagi yang ketiga, kali ini tidak kembali lagi! Itu sudah final! Dia katakan bahwa ini berbicara tentang Pentakosta yang Ketiga! Ini sudah final dan tidak akan ada lagi!
    Karena itu saya selalu berkata secara nubuatan, “Ini adalah masa penuaian jiwa yang terbesar dan
    yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua.”
    Tahun 1909, William Seymour seorang berkulit hitam yang dipakai oleh Tuhan dalam Pentakosta Kedua di Azusa Street, dia bernubuat, “Akan terjadi pencurahan Roh Kudus yang luar biasa dan jauh lebih dahsyat daripada zaman Azusa yang akan membuat satu revival yang luar biasa yang bukan hanya melanda beberapa daerah, tetapi akan melanda seluruh dunia. Dan revival ini tidak akan berhenti sampai Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua!” WOW!
    Saya baru tahu dan saya yakin bahwa Tuhan pasti akan memberitahukan mengapa Pentakosta
    hanya sampai ketiga? Banyak orang yang bertanya mengapa tidak ada yang keempat? Tetapi ini
    secara profetiknya demikian, namun saya percaya nanti Tuhan akan singkapkan lagi.
  2. Tiga Nubuatan Dalam Kitab Yoel 2
    Setelah Bryan Cutshall tadi berbicara tentang Bahtera Nuh, dia kemudian berbicara tentang Yoel 2. Dikatakan bahwa dalam Yoel 2 itu ada 3 nubuatan.
    • Yoel 2:1-11 berbicara tentang nubuatan Yerusalem yang akan dihancurkan.
    • Yoel 2:12-27 adalah nubuatan yang kedua dimana bangsa Israel akan dicerai-beraikan dan
    setelah itu akan kembali lagi ke Yerusalem. Dan kedua hal ini benar terjadi.
    • Yoel 2:28-32 yang sering kita baca itu berbicara tentang pencurahan Roh Kudus.
    “Kemudian daripada itu akan terjadi….” ; dia terjemahkan ini demikian, “Kemudian setelah
    nubuatan 1 dan 2, maka ini akan terjadi….” Jadi yang terakhir atau nubuatan yang kedua adalah
    setelah orang Israel kembali ke Yerusalem. Dan yang terakhir, kapan kembali? Tahun 1948! Dia
    terjemahkan bahwa pencurahan Roh Kudus yang disebutkan ini terjadi setelah tahun itu, artinya 5 tahun yang sekarang ini.
    Mari kita baca Yoel 2:28-29,
    “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua
    manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua
    akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas
    hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.”
    Jadi pencurahan Roh Kudus yang disebut dengan Pentakosta Ketiga itu akan diterima oleh:
    1. Anak laki-laki
    2. Anak perempuan
    3. Orang tua
    4. Teruna (pemuda)
    5. Hamba laki-laki
    6. Hamba perempuan
    Dari 6 golongan atau kelompok ini, orang tuanya hanya 1 kelompok (nomor 3) sedangkan yang 5
    lainnya berbicara tentang anak muda. 5 berbicara tentang angka kasih karunia. Jadi di Pentakosta
    Ketiga ini yang akan mengalami kebanyakan adalah anak-anak muda.
    Kemudian 4 kelompok tadi (Anak-anak, orang tua, pemuda dan hamba) berbicara tentang 4 mata
    angin yang berbicara tentang seluruh dunia. Hamba laki-laki berbicara tentang Orang Yahudi.
    Istilah “hamba perempuan” pertama kalinya ditulis dalam Alkitab adalah Hagar, ibu dari Ismael,
    yang secara rohani berarti saudara-saudara kita yang Muslim.
    Jadi sekarang pencurahan Roh Kudus atau Pentakosta Ketiga, berbicara tentang:
    – Anak muda
    – 4 mata angin (seluruh dunia)
    – Orang Yahudi
    – Saudara-saudara kita yang Muslim
    Berdasarkan ini dia mendapatkan satu nubuatan:
    “Pentakosta Ketiga akan melanda seluruh dunia dan ini akan dimulai dengan kebangunan rohani di antara anak-anak muda dari sebuah negara Muslim dan itu akan melanda seluruh dunia dan akan kembali kepada Yerusalem!”.
    Yang dimaksudkan dengan negara Muslim itu dimana? INDONESIA! Indonesia adalah negara
    dengan jumlah penduduk Muslim yang terbesar di dunia. Nubuatan ini bagi saya sungguh luar
    biasa! Jadi Pentakosta Ketiga itu akan melanda seluruh dunia, dimulai dengan kegerakan atau
    revival anak-anak muda, dimana? Di Indonesia! Dikatakan “East to West and back to Jerusalem!”.
    Kalau boleh anak-anak muda yang dibawah 37 – 38 tahun boleh berdiri sebab ada berita gembira
    buat Saudara. Wah, ternyata banyak sekali yang datang! Dengar, Tuhan mau ber acara dengan
    kalian semua. Di era Pentakosta Ketiga ini, engkaulah yang akan dipakai oleh Tuhan untuk
    menjungkirbalikan dunia seperti yang dilihat oleh Ps. Russell Evans. Itulah Anda!

 

  1. KELAHIRAN GENERASI YEREMIA
    (Jeremiah Generation)
    Mungkin Saudara sering mendengar Generasi Yosua (Joshua Generation), itu memang benar. Jadi Yosua menggantikan Musa yang juga adalah anak-anak muda, tetapi siapa yang dimaksudkan dengan Generasi Yeremia?
    Yeremia adalah seorang nabi yang dipakai oleh Tuhan pada usia muda, diperkirakan antara umur 20- 30 tahun. Tuhan memakai Yeremia secara unik karena Yeremia harus menyampaikan sesuatu yang tidak populer di zaman itu. Pada zaman itu yang populer adalah Nabi-nabi yang sekarang adalah pendeta-pendeta dimana kalau ada yang jatuh dalam dosa akan berkata begini, “Tidak apa-apa, Tuhan pasti mengampuni. Tidak ada penghukuman, semua damai….damai!” Itulah yang nabi-nabi bicarakan pada waktu itu atau katakanlah pendeta-pendeta yang bicara seperti itu.Tetapi Yeremia disuruh oleh Tuhan berbicara tentang hal yang lain, “Kamu kalau tidak bertobat,ada penghukuman! Kalau terus tidak bertobat, Yerusalem akan dihancurkan!” Gara-gara ini Yeremia dianiaya. Saudara yang dikasihi Tuhan, bukankah berita yang seperti itu yang sedang ramai sekarang ini? Sekarang ramai seperti ini, “Kamu Kristen? Saudah kenal Tuhan Yesus? Sudah pasti selamat! Kamu mau berbuat apa saja, tetap selamat! LGBT? Oh tidak apa-apa.”
    Kita mengasihi orangnya, tetapi dosanya kita tolak dalam Nama Tuhan Yesus. Narkoba dan free-sex itu sekarang sedang ramai, “Yang penting kita orang Kristen, kita pasti diberkati!” Jadi fokus hidup itu terus hanya tertuju pada sukses yang dihubungkan dengan materi. Itu yang sekarang sedang terjadi. Dan saya percaya yang dinamakan Generasi Yeremia ini justru yang akan berani
    mendobrak yang sedang populer hari-hari ini. Dia akan tolak LGBT, tolak free-sex, tolak narkoba, tolak kalau orang hanya memfokuskan diri pada sukses secara materi. Tolak itu semua, sebab rumah kita bukan di dunia melainkan di Sorga. Itulah Generasi Yeremia! Inilah yang sudah muncul dan akan bertambah banyak! Kalau saya boleh tanya terutama anak-anak muda yang tadi berdiri, siapa yang akan berkata, “Tuhan, saya mau jadi Generasi Yeremia!” Tuhan melihat setiap tangan yang terangkat. Dan sekali lagi, kegerakan itu dimulai dari Indonesia dan yang akan mendobrak adalah Generasi Yeremia itu. Saudara, sekarang secara nubuatan sudah jelas bahwa anak-anak muda yang di Indonesia ini akan dipakai dalam Pentakosta Ketiga untuk menjungkirbalikan dunia. Ini adalah nubuatan! Tadi juga ada nubuatan dari Ps. Russell Evans dan dari Bryan Cutshall, sekarang saya mau perlihatkan kepada Saudara tentang data. Kalau tadi tentang nubuatan, tetapi sekarang saya akan melihat tentang data.

HASIL SURVEY GENERASI MUDA KRISTEN INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT
Di situ dituliskan hasil survey generasi muda Kristen Indonesia dan Amerika Serikat usia 4 – 25
tahun. Saudara, hasil survey generasi muda Kristen Indonesia berasal dari Bilangan Research
Center pada tahun 2017 – 2018, jadi ini data yang masih baru. Sedangkan yang Amerika Serikat
sumbernya adalah dari Barna Research. Margin errornya data ini hanya 1 – 2% untuk Indonesia
dan yang Amerika mungkin 3%, jadi benar-benar data-data ini perlu kita perhatikan.

  1. Apakah sudah pernah mengambil keputusan untuk sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus
    (Lahir baru)?
    Pada waktu anak usia 4 – 25 tahun ditanya di Indonesia, ternyata yang lahir baru 86,60% sedangkan
    di Amerika hanya 28%. Perhatikan angka-angka ini!
  2. Pada usia berapa mengambil keputusan untuk sungguh mengikuti Kristus? (4 -18 tahun)
    Di sini antara Indonesia dengan Amerika tidak terlalu berbeda, yaitu 67,90% (Indonesia) dan 64%
    (Amerika). Kalau Saudara pernah mendengar 4/14 Window, itu artinya anak umur 4 – 14 tahun
    mempunyai respon yang paling tinggi terhadap pemberitaan Injil. Saya ingat saya sendiri lahir
    baru pada umur 14 tahun.
  3. Siapa yang paling berjasa menuntun untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat?
    A. Orang tua: di Indonesia 73,10% di Amerika 59%.
    Saudara, saya mau mengajak kita untuk bertepuk-tangan bagi orang tua. Orang tua di Indonesia ini
    luar biasa.
    B. Pendeta/ Gereja: di Indonesia “cukup tinggi”, cuma 10,6% sedangkan yang di Amerika lebih
    tinggi, yaitu 36%. Saya kemarin waktu doa pengerja, di hadapan para pendeta saya tanya, “Para
    pendeta, apa yang Saudara lakukan selama ini? Mengapa cuma 10% yang gereja lakukan?”
    Rupanya pada waktu survey ini, gereja-gereja hanya menerima yang sudah matang saja dan tidak
    mencari yang memang benar-benar terhilang. Jadi justru kadang-kadang ‘maaf’ terjadi rebutan
    antar gereja, bagaimana yang dari gereja sana masuk ke gereja ini, dan sebagainya. Yang dikejar
    yang seperti ini semua dan untuk itu yang di Indonesia kalah dengan Amerika.
  4. Rajin beribadah 4x atau lebih dalam 1 bulan.
    Di Indonesia 63,80%, di Amerika 28%. Persis seperti yang lahir baru tadi.
  5. Pernah menuntun orang lain menjadi pengikut Yesus (atau membagikan iman)
    Di Indonesia 61,60%, di Amerika 45%. Saudara, ini adalah anak-anak yang ‘share’ kepada orang
    lain.
  6. Masih rutin beribadah di gereja (tidak meninggalkan gereja)
    Di Indonesia 92%, di Amerika 30%. Dan di Korea Selatan yang tidak meninggalkan gereja ‘hanya’ 3%. Jadi di Indonesia yang meninggalkan ibadah itu cuma 8%, tetapi ini pun harus diperkecil sampai 0. Di Amerika yang meninggalkan ibadah adalah 70%, sedangkan di Korea Selatan yang meninggalkan gereja pada usia itu adalah 97%!

Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau Saudara lihat ini bukankah benar dikatakan bahwa East to
West? Kalau saya lihat dari angka-angka ini, mengapa mereka tidak ke gereja? Masalahnya adalah soal lahir baru. Mereka belum lahir baru dan ini susah dimana orang hanya keluar masuk gereja, sehingga saya lihat mereka mungkin kesulitan yang di Amerika, jadi mereka membuat ibadah ini dengan cara macam-macam.
Ada yang berpikir, “Wah, ini harus seperti ‘dunia’ untuk menarik mereka”, sehingga terpaksa dibuat ‘remang-remang’, kadang-kadang bukan hanya ‘remang-remang’ tetapi gelap benaran sehingga pada waktu puji-pujian sampai tidak bisa melihat jalan, “Yang mana ini?” saking gelapnya! Itu bermacam-macam seperti itu. Dan yang luar biasa, banyak gereja-gereja di sini yang mengambil cara-cara yang di Amerika yang notabene Saudara tahu 70% meninggalkan ibadah. Kalau itu dipakai di sini apakah tidak salah? Cindy Jacobs pernah berkata kepada saya, “Kami perlukan Indonesia yang seperti ini. Ini perlu di ekspor ke Amerika!”.
Saudara yang dikasihi Tuhan, pada kesempatan ini saya harus minta maaf kepada anak-anak muda kalau selama ini saya salah menilai Anda sebelum saya melihat ini. Karena sebelumnya data yang saya terima itu ternyata data dari Ameika Serikat, tetapi begitu saya melihat data yang dari Indonesia, tidak salah kalau Pentakosta Ketiga akan menyebar ke seluruh dunia, dimulai dengan gerakan anak-anak muda di Indonesia! Hanya pesan saya kepada anak-anak muda, engkau sudah lahir baru, tetapi lahir baru belum tentu jadi Generasi Yeremia. Tetapi saya mau tanya kepada anak-anak muda di sini yang pasti sudah banyak yang lahir baru, ada berapa banyak yang mau berkata begini, “Tuhan, saya mau jadi Generasi Yeremia!” Angkat tangan Saudara, Tuhan lihat dan Tuhan tidak akan diam meskipun Saudara akan mengalami bermacam-macam pergumulan. Saya akan tunjukkan pergumulan Yeremia pada waktu itu dan Saudara harus siap seperti ini.
“Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu
kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya
mereka mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa
berseru: “Kelaliman! Aniaya!”
Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari. Tetapi apabila aku
berpikir: “Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya”,
maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-
tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.” Yeremia 20:7-9
Dengan Saudara membaca ini apakah masih siap menjadi Generasi Yeremia? Mari yang siap
bangkit berdiri dan saya mau berdoa buat Saudara. “Engkau lihat ya Tuhan, mereka berdiri dan siap untuk menjadi Generasi Yeremia. Inilah ya Tuhan, yang dilihat para nabi. Inilah yang dilihat para nabi! Anak-anak-Mu yang dari Indonesia, mereka akan bergerak akan dipakai Tuhan. Dan sekarang terima pengurapan itu!” Amin!

Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 4 November 2018

[/read]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here