YESUS TUHAN YANG MERESPONIMU

0
1179

YESUS TUHAN YANG MERESPONIMU
Lukas 7:1-10

“Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!”
Lukas 7:9

Lukas banyak mencatat interaksi Yesus dengan bangsa-bangsa non-Yahudi.  Secara konsisten rasul ini mencatat berbagai interaksi Yesus dengan orang-orang yang menurut pandangan bangsa Yahudi tidak mungkin diselamatkan atau bertobat atau mendapat bagian merasakan mujizat dan kasih TUHAN.  Rasul Lukas mencatat banyak peristiwa mengenai hal ini dalam kitab injil Lukas maupun Kisah Para Rasul.  Ini menunjukkan bahwa kasih karunia TUHAN sejak dahulu bukan hanya kepada bangsa Yahudi, tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain.  Puji TUHAN.  Demikian juga dalam kisah yang singkat namun luar biasa karena sampai Tuhan Yesus memberikan pernyataan yang luar biasa mengenai iman seorang non-Yahudi di ayat ke-9 yang telah kita baca diatas.

3 (tiga) hal yang dapat kita tarik dari teks yang kita baca hari ini:

1.     TUHAN Yesus meresponi permohonan minta tolong semua orang (2-3)

Perhatikanlah bahwa perwira yang meminta tolong kepada Tuhan Yesus adalah seorang non-Yahudi.  Tidak jelas apakah ia menjadi seorang penganut Yudaisme, tetapi yang jelas ia membangun hubungan yang baik dengan orang-orang Yahudi dan terlebih begitu menghormati Yesus.  Perwira ini memohon pertolongan kepada Yesus dan Ia meresponi permohonan itu.

Kita harus menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Allah atas semua orang. Ya, semua orang! Baik orang-orang yang percaya kepada-Nya maupun yang tidak.  Kasih-Nya, mujizat-Nya, kesembuhan-Nya tersedia bagi siapa saja yang memintanya kepada-Nya.  Ini harus kita pahami dengan baik.  Kemurahan Tuhan tersedia bagi semua orang; justru itulah yang akhirnya membuat orang mengikut Kristus dan percaya kepada-Nya.  Itulah yang menjadi pesan kita kepada semua orang yang sedang mengalami kesulitan, permasalahan dan kebuntuan dalam hidup mereka.  Siapapun boleh memanggil nama Tuhan Yesus, berseru kepada-Nya dan memperoleh jawaban dari-Nya.  Dengan menunjukkan kepada mereka bahwa Tuhan Yesus meresponi semua orang, kita sedang melaksanakan Amanat Agung dari Tuhan Yesus itu sendiri (baca bersama-sama Matius 28:18-19).

Diskusi: pernahkah saudara memberitakan kasih Kristus kepada orang yang belum percaya?  Pernahkah saudara mendoakan orang yang belum percaya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus?

2.     TUHAN Yesus meresponi orang yang menunjukkan hormat kepada orang lain dan juga kepada diri-Nya (4)

Sangat menarik menurut kebiasaan orang-orang Yahudi pada waktu itu, untuk berinteraksi dengan orang-orang Romawi adalah suatu kenajisan.  Pada waktu itu ada dua bangsa yang demikian berseberangan dengan bangsa Yahudi: Romawi dan orang-orang Samaria.  Namun di ayat 4 jelas kita membaca bahwa sang perwira ini justru membangun hubungan yang baik dengan orang-orang Yahudi di Kapernaum.  Perwira ini memberi hormat kepada tua-tua Yahudi, menjadikan mereka sahabat dan bahkan ikut membantu pembangunan sinagoga.  Ia juga menghormati Yesus sebagai tokoh.  Salah satu buktinya adalah perwira ini tidak menemui langsung Yesus karena jika ia lakukan demikian, baik dirinya maupun Yesus akan dicemooh karena interaksi Yahudi-non Yahudi.  Dengan meminta kepada sahabat-sahabatnya (para tua-tua), ia sedang menjaga “image” Yesus sebagai guru besar.

Sebagai orang Kristen, demikianlah hidup kita juga; kita sepatutnya memberikan rasa hormat dan penghargaan kepada semua orang, terlebih lagi kepada Tuhan.  Belajar dari perwira romawi ini, dia mengerti (a) sensitifitas kebiasaan lokal, (b) menjalin hubungan baik dengan semua orang, terutama pada “senior”, (c) memperhatikan kaum yang lebih lemah –sekalipun Kapernamum adalah wilayah jajahannya.  Perwira Romawi ini juga memberikan kita pelajaran berharga bagaimana menghormati Tuhan Yesus: (a) sadar Ia lebih berkuasa daripada diri kita, (b) melihat dirinya tidak layak dihadapan Tuhan –malah akhirnya dilayakkan oleh-Nya, (c) menempatkan diri sebagai bawahan/prajurit Kristus.

Tuhan Yesus sangat meresponi orang-orang yang memiliki sikap hidup dan perilaku seperti sang perwira ini.

3.     TUHAN Yesus meresponi iman yang ditujukan kepada kepada-Nya (6-8)

Sangat menarik, perwira ini menempatkan Yesus sebagai “Tuan”.  Dalam bahasa Yunani, kata ini adalah “kurios” yang juga bisa diterjemahkan sebagai “Lord” atau “Tuhan”.  Perwira ini mengimani bahwa Yesus bukan sekedar nabi atau pengajar, tetapi Dia adalah Tuan diatas segala tuan, dan adalah TUHAN itu sendiri.  Inilah yang membuat Yesus menjadi heran (baca: terkesima) oleh karena pernyataan sikap yang ditunjukkan perwira Romawi ini tidak Ia temukan diantara bangsa pilihan-Nya sendiri.  Perwira Romawi ini tidak sekedar memberikan penghargaan kepada Yesus, tetapi ia juga percaya sepenuhnya akan kuasa Yesus yang melampaui waktu, jarak dan pikiran orang.  Inilah iman yang Tuhan cari diatas muka bumi ini.

Iman bukanlah suatu keyakinan pada sesuatu hal atau diri sendiri.  Seringkali orang salah mengartikan iman sebagai suatu keuletan, keyakinan pribadi atau self fullfiling prophecy.  Tidak demikian.  Iman kekristenan adalah suatu keyakinan yang disandarkan kepada kepercayaan bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara ajaib bagi kita.  Iman yang sejati adalah menaruh pengharapan sepenuhnya kepada Kristus; karena siapa diri-Nya sebagai TUHAN.  Iman semacam inilah yang mendapatkan respon langsung dari TUHAN.

Peneguhan

Kita dipanggil untuk menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus.  Disaat dunia sepertinya berkata “allahmu ya allahmu, allahku ya allahku” justru inilah waktunya kita memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas semua orang.  Dan satu hal yang sangat terbukti dari diri-Nya: Ia meresponi kita, Ia begitu mengasihi kita.  Nyatakanlah hal ini, hiduplah dengan perdamaian dengan semua orang, percaya penuh kepada-Nya, sehingga bukan hanya engkau yang akan terus mengalami kasih-Nya, tetapi semua orang yang percaya memiliki kesempatan untuk mengenal Dia. Amin. (CS)

BAGIKAN
Berita sebelumyaPENGAMPUNAN
Berita berikutnyaMEMBUKA LEMBARAN BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here