“The Year of a New Dimension”

0
2080

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,

Kita baru saja meninggalkan tahun 2019 dan memasuki hari kelima tahun 2020. Saya tidak tahu keadaan Saudara di tahun 2019, tetapi apapun keadaan Saudara, Saudara harus tahu satu hal bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara. Karena itu dari mulut kita hanya keluar puji-pujian, “Yesus, Engkau baik sungguh baik sangat baik. Kasih-Mu tak berkesudahan. Kasih-Mu kekal selamanya.” Tuhan Yesus baik, Dia sungguh baik dan sangat baik kepada kita semua. Amin!

Kali ini kita memasuki tahun yang baru disambut dengan hujan yang luar biasa. Terjadi banjir di mana-mana, tetapi sebetulnya saya ingin beritahu Saudara, hujan itu berbicara tentang berkat. Kita bisa belajar tentang banjir yang luar biasa. Sebenarnya berkat itu ada yang merusak kita, tetapi ada juga berkat yang membuat kita menjadi baik. Amin!

Saya ingat waktu KKR Healing Movement terakhir pada tahun 2019 di Kebumen, di daerah itu sudah 9 bulan tidak ada hujan. Dan bupatinya waktu itu berkata, “Tolong didoakan, selesai kebaktian ini supaya ada hujan.” Jadi mereka sangat mendambakan hujan, mendambakan berkat. Apa yang terjadi? Pada waktu saya mendoakan orang sakit yang terakhir, saat itu saya akan memanggil anak-anak muda untuk datang ke depan, tiba-tiba hujan turun begitu derasnya. Wow! Ini hujan berkat! Berkat yang membawa kebaikan dan saya tahu ini merupakan sebuah pesan kalau nanti Saudara akan lihat pesan-pesan Tuhan untuk memasuki tahun 2020. Ini akan terjadi berkat, tetapi jangan sampai karena Saudara diberkati membuat Saudara menjadi rusak. Tetapi kita diberkati justru untuk menjadikan kita lebih baik lagi. Kita makin sungguh-sungguh dengan Tuhan. Itu yang Tuhan mau!

Memasuki tahun 2020 Tuhan memberikan tema: “TAHUN 2020, TAHUN DIMENSI YANG BARU! THE YEAR OF A NEW DIMENSION!” Mari perkatakan bersama saya, “Tahun 2020, Tahun Dimensi yang Baru! Tahun 2020, Tahun Dimensi yang Baru!”

Memang selain itu, sesuai dengan kalender Ibrani, kita juga sedang memasuki tahun 5780 yang disebutkan dengan Tahun Pey. ‘Pey’ itu artinya 80 yang digambarkan dengan sebuah mulut. Sejak beberapa waktu yang lalu Tuhan selalu berpesan kepada kita tentang mulut.

2 Korintus 4:13 Rasul Paulus berkata, “Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.”

Saudara, memasuki tahun ini Tuhan memberitahu kepada saya, “Kamu ajar jemaat agar banyak memperkatakan Firman Tuhan karena percaya.”  Kalau Saudara memperkatakan Firman Tuhan karena percaya, maka akan terjadi seperti apa yang Saudara katakan itu. Amin! Kita percaya; karena itu harus berkata-kata. Dan ini pesan Tuhan buat kita semua! Mari saya akan mengajak kita semua untuk membaca Firman Tuhan bersama-sama:

1. Ratapan 3:22-23, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”

Saudara, tiap pagi saya perkatakan ini karena saya percaya, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi besar kesetiaan-Mu!”  Karena itu, berdasarkan ayat ini kita harus percaya bahwa tahun 2020 akan lebih baik dari pada tahun 2019. Mengapa? Sebab kasih Tuhan selalu baru tiap pagi, kasih Tuhan selalu baru tiap minggu, kasih Tuhan selalu baru tiap bulan, kasih Tuhan selalu baru tiap tahun! Mari perkatakan bersama saya, “Karena itu saya percaya, tahun 2020 akan lebih baik daripada tahun 2019!” Amin!

2. Mazmur 118:8, “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.”

Mazmur 118:8 ini adalah ayat tengah dari Alkitab

Keadaan Saudara akan lebih baik kalau Saudara berlindung dan berharap kepada Tuhan ketimbang berlindung atau berharap kepada manusia. Jadi kalau Saudara berharap dan berlindung kepada Tuhan, keadaan Saudara akan lebih baik. Kalau kita membaca dari Yesaya 40:30-31,

“Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Di situ dikatakan bahwa kepada orang yang berharap kepada Tuhan akan mendapat satu kekuatan yang baru untuk memasuki tahun 2020. Kita berlari dan tidak menjadi lesu. Kita berjalan dan tidak menjadi lelah dan kekuatan baru yang Tuhan berikan melebihi kekuatan daripada orang-orang muda. Amin!

Saya tidak tahu keadaan Saudara pada tahun 2019, mungkin ada yang lesu, berharaplah kepada Tuhan! Kalau Saudara berharap kepada Tuhan, masuk tahun 2020 Saudara berlari pun tidak akan menjadi lesu, berjalan tidak akan menjadi lelah sebab Tuhan memberikan kekuatan kepada kita melebihi kekuatan anak-anak muda. Amin!

3. Mazmur 37:23-24, “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”

Saudara, orang yang berkenan kepada Tuhan itu adalah orang yang berharap kepada Tuhan. Jadi kalau kita berharap kepada Tuhan, kita adalah orang yang berkenan. Dan janji Tuhan, “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya, apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya.” Jadi, orang yang berkenan kepada Tuhan bisa jatuh ke dalam bermacam-macam masalah. Tetapi janji Tuhan, “Boleh jatuh, tapi tidak sampai tergeletak, sebab tangan Tuhan akan menopang tangan kita!” Karena itu, jadilah orang yang berharap kepada Tuhan. Amin!

4. Yeremia 17:7-8, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

Saudara yang dikasihi Tuhan, bukan rahasia lagi akan terjadi krisis ekonomi. Sudah diprediksikan akan terjadi krisis ekonomi dan terjadi kekeringan, tetapi orang yang berharap kepada Tuhan, mau kering, badai, salju atau apa saja, itu tidak akan terjadi dalam hidupnya. Amin!

5. Mazmur 42:6, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Saya tidak tahu keadaan Saudara hari ini, adakah di antara Saudara seperti apa yang dikatakan Firman ini? Engkau tertekan dan gelisah, “Bagaimana menghadapi tahun 2020?” Mungkin tertekannya sudah sejak tahun 2019, tetapi di sini Tuhan memberitahu kita, “Masuk tahun 2020, bagi Saudara yang tertekan jiwanya, gelisah di dalam diri Saudara, berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”  Ini adalah petunjuk!

Bagaimana berharap kepada Tuhan?

Ciri orang yang berharap kepada Tuhan adalah dia selalu mengucap syukur di dalam segala hal.

“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu!” (I Tes 5:18)

Apakah Saudara mengerti arti dari mengucap syukur? Mengucap syukur itu artinya kita setuju apa yang Tuhan berikan kepada kita; baik enak maupun tidak enak menurut kita. Karena setuju, maka kita mengucap syukur. Dan Saudara akan lihat, bagi orang yang seperti ini kegelisahan dan tekanan yang terjadi itu akan sirna. Amin!

KESAKSIAN

Saudara, kalau saya berbicara tentang mengucap syukur, saya selalu teringat waktu dulu saya ada di persimpangan jalan dalam pelayanan saya. Kalau saya tidak mengucap syukur maka saya tidak akan ada di tempat ini hari ini. Saya ingat bagaimana Tuhan memanggil saya menjadi hamba Tuhan dengan cara yang buat saya sangat berat. Orang berkata saya mengalami “ludes…des…”  ‘Des pertama’, habis semua di mana harta benda saya semua habis dan ‘des kedua’ ditambahi hutang. Bayangkan, sudah habis semua masih ditambahi hutang! Dan Tuhan bilang kepada saya, “Hai Niko, ikut AKU!”

Itulah yang saya takutkan sejak dulu, yaitu jadi Pendeta! Mengapa? Sebab saya melihat ibu saya sering melayani pendeta-pendeta desa dimana mereka itu miskin-miskin kalau ke rumah. Saya selalu bilang, “Pendeta itu kayak begini?” Jadi saya paling takut! Sehingga begitu ada panggilan kepada saya untuk menjadi Pendeta saya berkata, “Waduh…enggak Tuhan…Enggak Tuhan!” Tetapi rencana Tuhan saya harus jadi Pendeta atau hamba Tuhan. Pokoknya dengan segala macam cara yang menurut saya enak maupun tidak enak, saya tetap jadi Pendeta dan itulah yang saya hadapi.

Saudara, saya harus menjadi hamba Tuhan walau tidak pernah mengenyam Sekolah Teologia, belum lagi soal ‘ludes…des’. Awalnya masih menyambut dengan baik, tetapi lama-lama ketika ada di persimpangan jalan, saya tidak tahan! Pada saat itu Tuhan berkata kepada saya, “Niko, dalam keadaan seperti ini hendaknya kamu mengucap syukur.”  Saya menangis, Saudara. Saya ingat waktu itu di sebelah saya ada gitar, saya pegang gitar itu dan keluarlah lagu ini, “S’gala puji syukur hanya bagi-Mu, Tuhan. Sebab Kau yang layak dipuja. Kami mau bersorak tinggikan nama-Mu. Haleluya….” Saudara, saya menangis! Tetapi sekarang saya tahu dan puji Tuhan, waktu saya ada di persimpangan jalan itu saya mengucap syukur! Kalau tidak, saya tahu bahwa saya tidak akan ada di sini dan tidak bisa ketemu dengan Saudara. Dan saya bisa bertemu dengan Saudara itu semua karena kemurahan Tuhan.

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Sekali lagi, masuk tahun 2020 banyak perkatakan Firman Tuhan karena kita percaya. Kalau kita percaya, kita perkatakan Firman Tuhan itu, maka apa yang kita katakan itu akan terjadi dalam hidup. Amin!

6. Mazmur 91 – “Dalam Lindungan Allah”

Selama bertahun-tahun saya selalu berbicara kepada Saudara tentang Mazmur 91. Dan saya selalu akan katakan kepada Saudara agar tiap hari memperkatakan itu. Ada berapa banyak yang tiap hari memperkatakan Mazmur 91? Wow, cukup banyak! Saya setiap hari 2x memperkatakan Mazmur 91, yaitu pagi dan malam.

Mari saya ajak Saudara sekarang yang belum mengangkat tangan bersama yang sudah mengangkat tangan untuk memperkatakan Mazmur 91 hari ini untuk mengingatkan kita masuk tahun 2020, sebab ini perlu dan penting! Karena keadaan dunia ini seperti apa yang digambarkan, tetapi Tuhan berjanji bahwa kita akan dilindungi. Kuncinya adalah kalau kita melekat kepada Tuhan. Kalau kita melekat kepada Tuhan maka kita menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan kita.

Mari kita baca Mazmur 91 ini karena kita percaya. Kalau kita membaca karena kita percaya maka apa yang kita perkatakan itu akan terjadi di dalam hidup kita. Amin!

Mazmur 91:1-16,

“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat pelindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. ”Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”

7. Amsal 3:9-10, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”

Ini berbicara tentang ‘buah sulung’. Selama beberapa tahun ini Tuhan memberitahu kita tentang buah sulung. Buah sulung untuk tahun 2020 adalah seluruh penghasilan kita di bulan Januari atau keuntungan kita dan semua kita berikan pada bulan Februari. Saya bertahun-tahun mempraktekkan ini karena saya percaya apa yang Tuhan sampaikan dan itu benar! Saya tahu itu bukan hanya saya, tetapi ada banyak yang mengalaminya.

Saudara, saya banyak melihat di luar bahwa ini dibuat main-main. Jadi dibuat seolah-olah ini lelucon! Jangan lupa bahwa ‘buah sulung’ ini adalah Firman Tuhan, saya mau katakan kepada mereka yang membuat ini menjadi lelucon, hati-hati! Lelucon itu mungkin sasarannya kepada pendetanya, tetapi ini firman! Ini yang penting dan bukan untuk pendetanya, melainkan buat kita semua! Karena itu, kalau kita percaya, kita perkatakan, kita lakukan dan apa yang Tuhan tuliskan di sini akan terjadi dalam hidup kita. Amin!

Saya mau tanya, ada berapa banyak yang sudah mengalami janji Tuhan ini? Wow, ada banyak! Saya tahu sungguh-sungguh bahwa ini tidak main-main. Amin!

8. Amsal 29:18, “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”

Saudara, bila tidak ada wahyu (revelation atau visi), menjadi liarlah rakyat. Gereja harus punya visi karena Tuhan yang memberikan dan visi itu benar-benar akan dipegang. Dan memperkatakan kebenaran Firman Tuhan sesuai dengan standard yang Tuhan berikan. Kalau itu tidak dilakukan maka rakyat atau jemaat itu akan jadi liar! Liar itu artinya seenaknya di mana dia akan menjadi serupa dengan dunia sebab tidak ada standardnya, tidak ada pewahyuan, tidak ada visi.

Puji Tuhan, gereja kita diberikan visi oleh Tuhan. Di tahun 2020 ini gereja kita berumur 32 tahun dan dari awal tahun Tuhan selalu berikan visi kepada kita. Tuntunan-Nya secara konsisten saya lakukan, mengerti atau tidak mengerti saya perkatakan! Saya perkatakan terus, supaya apa? Supaya tidak jadi liar! Ada arahan, ada tuntunan Tuhan dan itu tidak main-main.

PENTAKOSTA KETIGA

Akhir-akhir ini Tuhan berbicara kepada kita tentang Pentakosta Ketiga. Selama ini saya sudah mengecek kelapangan, istilahnya ke gereja-gereja yang artinya di bawah kita semua. Saya banyak tanya kepada mereka, “Saudara-saudara yang mengerti tentang arti Pentakosta Ketiga itu mari angkat tangan!” Kalau di sini banyak yang mengangkat tangan karena mungkin saya sering memperkatakan tentang hal ini meskipun ada juga yang belum mengangkat tangan.

Ternyata di tempat lain itu banyak yang tidak mengangkat tangan karena tidak mengerti. Dan Tuhan berikan kepada saya bahwa untuk selanjutnya nanti, masuk tahun 2020 arti Pentakosta ketiga itu akan diperkatakan setiap hari Minggu. Selama ini Saudara hanya mendengar, tetapi kalau Saudara mendengar dan diperkatakan, maka itu akan lebih dihayati. Apalagi Saudara perkatakan karena Saudara percaya, maka itu akan terjadi. Amin!

Nah, saya memang belum mengumumkan secara menyeluruh, tetapi saya minta nanti begitu tayangan Pastor Message selesai, akan naik paling tidak gembalanya atau siapa yang ditunjuk untuk memimpin saudara-saudara memperkatakan Pentakosta Ketiga. Hari ini, saya mengajak Saudara, pada minggu yang pertama tahun 2020 kita perkatakan Pentakosta Ketiga.

Apa yang dimaksud dengan Pentakosta Ketiga?

1. Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus yang dahsyat di zaman now melebihi yang terjadi di Azusa Street.

2. Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali.

3. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.

Ada berapa banyak Generasi Yeremia di tempat ini? Saya ingin tahu yang dibawah 40 tahun boleh melambaikan tangan dan bangkit berdiri. Wah, ini banyak sekali! Dengar Saudara yang berdiri, kamu-kamulah yang dilihat para nabi, yang akan dipakai Tuhan secara luar biasa, engkau adalah Generasi Yeremia. Pentakosta Ketiga sekarang sudah turun. Apa yang kita baca tadi, ada berapa banyak dari Generasi Yeremia di sini yang berkata, “Itu saya, Tuhan!” Saya mau berdoa buat Generasi Yeremia yang ada sini, ”Tuhan, Engkau melihat Generasi Yeremia yang sedang berdiri di hadapan-Mu, Tuhan. Hamba-Mu berdoa buat mereka, ya Tuhan. Pakai mereka, ya Tuhan! Pakai mereka, ya Tuhan! Untuk memenangkan banyak jiwa! Terima pengurapan Tuhan….!”

4. Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia yang bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan kembali ke Yerusalem.

5. Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.

Ada berapa banyak yang mengerti tentang hal ini? Ada berapa banyak yang mengerti tentang Amanat Agung Tuhan Yesus? Kalau di sini relatif banyak yang mengerti karena sering diperkatakan. Amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:19-20,

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Di mana saja Saudara berada, Saudara saksikan tentang kebaikan Tuhan Yesus. Jadikan mereka murid Tuhan Yesus seperti Saudara juga adalah murid Tuhan Yesus. Haleluya!

Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo

JCC, 5 Januari 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here